Hai teman, sudah lama saya tidak posting dikarenakan sibuk (ujian semesteran), kali ini saya akan memberikan artiel mengenai pelajaran di sekolah yaitu makalah Biologi tepatnya adalah laporan makalah pertumbuhan dan perkembangan kecambah dengan pengaruh cahaya matahari, sebelumnya saya sudah pernah membagikan artikel mengenai pelajaran biologi juga yaitu"SISTEM REPRODUKSI HEWAN VETEBRATA DAN INVETEBRATA"
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,bahwa kami telah menyelesaiakan tugas makalah BIOLOGI dengan
membahas materi “SISTEM REPRODUKSI PADA BERBAGAI VEREBRATA DAN
INVERTEBRATA”.
Dalam
penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,ada sedikit hambatan yang kami hadapi.Sehingga dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun
materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam
pembuatan makalah ini kami juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait. Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi
motifasi,khususnya bagi kami.
LATALI,05-04-2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar.........................................................................................................................1
Daftar
isi....................................................................................................................................2
BAB I
A.Rumusan
Masalah...............................................................................................................3
B.Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II
Pembahasan............................................................................................................................4
A.Hewan
Vertebrata..............................................................................................................4
1.Pengertian Hewan
Vertebrata..............................................................................4
2.Ciri-ciri
Hewan Vertebrata...................................................................................9
3.Ciri-ciri
Khusus Hewan Vertebrata...................................................................10
B.HewanInvertebrata..........................................................................................................10
1.Pengertian Hewan
Invertebrata.........................................................................10
2.Ciri-ciri Hewan
Invertebrata..............................................................................11
BAB III
Kesimpulan............................................................................................................................12
Daftar
pustaka.......................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Reproduksi merupakan salah satu ciri dari makhluk, disamping
ciri-ciri lain seperti; respirasi, transportasi, pencernaan, ekskresi,
koordinasi, dan iritabilitas. Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk
melakukan reproduksi atau proses perkembangbiakan. Secara umum reproduksi pada
makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu reproduksi seksual
(secara perkawinan) dan reproduksi aseksual (tanpa perkawianan).
Pada
reproduksi seksual mengunakan alat/organ seksual berupa sel kelamin jantan dan
sel kelamin betina, sedangkan pada reproduksi aseksual, tidak menggunakan
alat/organ seksual, sehingga proses perkembanganbiakan menggunakan organ tubuh,
seperti akar dan batang pada tumbuhan.
Reproduksi
seksual disebut juga perkembangbiakan secara generative, sedangkan reproduksi
aseksual disebut juga perkembangbiakan secara vegetatif. Reproduksi seksual
umumnya dilakukan oleh hewan tingkat tinggi dan sebagian tunbuhan. Sedangkan
reproduksi aseksual umum
dilakukan hewan tingkat rendah dan sebagian tumbuhan.
Makalah
ini membahas lebih rinci tentang reproduksi pada makhluk hidup, yang meliputi
proses reproduksi pada hewan, dan alat/organ seksual pada hewan
A.Rumusan Masalah
1. Apakah alat/organ reproduksi pada hewan?
2. Bagaimanakah proses reproduksi pada hewan?
B.Tujuan
1. Mengetahui alat/organ reproduksi pada hewan?
2. Mengetahui proses reproduksi pada hewan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Hewan
Vertebrata
1.Pengertian
Hewan Vertebrata
Hewan
vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang sejati.
Vertebrata juga merupakan subfilum di
dalam Filum Chrodata. Jadi, kata “vertebrata” juga merupakan salah satu
kategori takson. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong
tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami pengulangan menjadi sistem
penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrata). Hewan vertebrata
berukuran lebih besar dan lebih sempurna dibandingkan dengan hewan
invertebrata. Kebanyakan hewan vertebrata memiliki sistem saraf yang lebih
baik, yang membuat mereka lebih pintar.
Ø Reproduksi pada hewan Vertebrata dibagi atas beberapa
kelas yaitu :
a.
Kelas Aves (Burung)
Burung berkembang biak dengan cara
bertelur(ovipar). Umumnya telur akan dierami
hingga menetas. Embrio dalam telur
memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin
burung jantan terdiri dari sepasang testis.
Akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan
alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.
Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel
telur dapat dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai berikut:
1.
Cangkang telur, terbuat dari zat yang berpori untuk
keluar masuknya udara. Disebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran
yang pada salah satu ujung-nya tidak saling melekat,sehingga terbentuk rongga
udara.
2.
Albumen
(putih telur),berupa cairan kental berwarna putih bening yang berfungsi sebagai cadangan
makanan dan melindungi embrio dari guncangan.
3.
kuning
telur, terdapat di
bagian tengah albumen. Pada kuning telur ini terdapat calon embrio. Agar kuning
telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalasa yang berfungsi menjaga posisi
kuning telur.
Gambar a).alat kelemin jantan pada burung
b).alat kelamin
betina pada burung
b.
Kelas Reptil
(repare = merangkak/merayap)
Umumnya bersifat ovivar, walaupun ada sebagian yang ovovivipar.Pada reptil jantan, alat kelamingnya terdiri dari
sepasang testis,epididimis dan van deverens.memiliki alat kelamin
khusus yang disebut hemipenis dan
dikeluarkan kloaka saat
kawin.Sedangkan reptil betina memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang ovarium dan oviduk.Telur bermuara di oviduk.
Pada reptil ovovivipar telur akan
menetas dalam oviduk.
Gambar
a).alat kelemin jantan pada reptil
b).alat kelamin betina pada reptil
c.
Kelas Amphibi
(amphi = dua, bi = hidup)
Katak
termasuk hewan amphibi yang hidup di
darat dan di air. Pembuahan katak terjadi secara eksternal yang dilakukan di
air. Katak bersifa ovivar atau
bertelur. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasamng testis yang berwarna putih. Testis
menghasikan sperma. Sperma melewati vas efferentia dan menuju kloaka.
Kloaka merupakan tempat kluarnya sperma, larutan urin, dan sisa pembuangan
makanan. Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur. Sel telur melewati oviduk dan menuju kloaka.
Pada saat kawin (populasi),
katak jantan akan naik ke punggung katak betina. Dengan jarinya, katak jantan menekan
katak betina sehingga katak betina mengeluarkan sel telur ke dalam air. Saat
keluar telur, katak jantan mengeluarkan sperma-nya.Terjadilah
pembuahan sel telur didalam air dan akan berkembang menjadi zigot.
Gambar
a).alat kelemin jantan pada katak
b).alat kelamin betina pada katak
d. Kelas mamalia
(mama artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)
Mamalia berkembang biak dengan cara
melahirkan(vivipar). Proses pembuahan-nya
berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi
internal). Setelah di lahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada
induknya.Meskipu demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan
anak-nya, tetapi bertelur. Contoh-nya adalah platipus (ornithorynchus
anatinus).Semua hewan mamalia memiliki alat reproduksi yang hampir
serupa.Tikus jantan memiliki sepasang testis yang berfungsi untuk menghasilkan
sperma yang disebut vas deferens.
Untuk memasukkan sperma kedalam ke
tubuh betina, menggunakan penis.Tikus betina mempunyai sepasang ovarium yang berfungsi untuk
menghasilkan sel telur atau ovum.Sel
telur yang dilepaskan dari ovarium(ovulasi).
Keluar
melalui saluran dan akhirnya sampai di uterus. Jika sel telur ini di buahi oleh
sperma, akan terbentuk zigot yang
akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio.
Tikus mampu mengandung lebih dari satu embrio.
Namun tidak semua mamalia memiliki kemampuan
seperti ini. Setiap embrio
memperoleh nutrisi dan oksigen dari plasenta
yang dihubungkan melalui tali pusat. Jika tiba masa lahirnya, embrio
lepas dari uterus dan di keluarkan melalui vagina.
Gambar
a).alat kelemin jantan pada tikus
b).alat kelamin betina pada tikus
e. Kelas Pisces
(Ikan)
Pada umumnya
bertelur (ovivar) dan pembuahanya
terjadi diluar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang
testis berwarna putih.sperma di
alirkan melalui saluran vas deferens
yang bermuara di lubang urogenital. Lubang urogenenital
di pakai untuk keluarnya urin dan sperma. Alat kelamin pada betina terdiri dari
sepasang ovarium. Ovarium
menghasilkan sel telur.Sel telur dihasilkan melewati oviduk dan kemudian
dialikrkan ke lubang urogenital. Setelah ikan betina mengeluarkan sel telur
disembarang tempat tertentu, maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan
mengeluarkan sperma.
Gambar
a).alat kelemin jantan pada ikan
b).alat kelamin betina pada ikan
2.Ciri-ciri Hewan Vertebrata
Ciri-ciri Umum Hewan Vertebrata
- Memiliki
tulang belakang terentang sampai ke bagian ekor.
- tubuh
memiliki tipe simetris bilateral.
- pada
bagian otak dilindungi oleh tulang tengkorak (kranium).
- mempunyai
kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.
3.Ciri-ciri Khusus Hewan Vertebrata
Adapun ciri
khusus yang dimiliki oleh hewan vertebrata adalah sebagai berikut:
a.
Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan
hormon untuk pengendalian.
Pertumbuhan dan proses fisiologis
atau faal tubuh.
b.
Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang.
c.
Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
d.
Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang (operculum).
e.
Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke
anus yang terletak di sebelah vertran
(depan) dan tulang belakang.
f.
Kulit terdiri atas epidermis
(bagian luar) dan endodermis (bagian
dalam).
g.
Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua
kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel
sperma.
B.Hewan
Invertebrata
1.Pengertian
Hewan Invertebrata
Hewan invertebrata adalah golongan hewan yang tidak
memiliki tulang belakang. Berasal dari bahasa latin yaitu in = tanpa ,dan
vertebrae = bertulang belakang. Pada umumnya hewan ini memiliki struktur
morfologi, sistem pernafasan dan sistem peredaran darah yang lebih sederhana
dari hewan vertebrata. Hewan invertebrata terdiri atas beberapa filum sebagai berikut
:
Sistem
reproduksi Arthropoda adalah dengan
cara generatif. Beberapa jenis hewan insecta
seperti lebah dapat berkembang biak dengan cara berparthenogenesis.
Cara
reproduksi hewan echinodermata adalah
dengan cara generatif, tapi dapat terbentuk vegetatif karena daya regenerasinya sangat baik. Bila Echinodermata terpotong, potongannya
dapat menjadi hewan yang baru.
Cara
berkembang biak protozoa adalah
dengan cara vegetatif yang berupa amitosis,
kecuali pada paramaecium yang dapat
berkonyugasi bila sudah terlalu lemah untuk berbiak vegetatif dan sporozoa yang dapat bermetagenesis yaitu
dapat berkembang biak secara vegetatif dalam tubuh manusia, dan berkembang biak
secara generatif dalam tubuh nyamuk.
Molusca berkembang biak dengan cara
generatif yaitu dengan pertemuan sel jantan dan sel betina. Hewan molusca tidak dapat berkembang biak
dengan cara vegetatif karena daya regenerasinya buruk.
Porifera bereproduksi secara vegetatif
dengan tunas.
Coelenterata
bereproduksi secara vegetatif (dengan tunas) dan generatif pada fase folip.
Pada fase polymorphi, coelenterata akan bermetagenesis.
Hewan vermes
berkembang biak dengan cara generatif, tapi dapat juga terbentuk vegetatif
karena daya regenerasinya cukup baik. Pada spesies fasciola hepatica dan Clonorsis sinensis mereka juga dapat berkembang biak dengan cara berpaedogenesis
2.Ciri-ciri Hewan Invertebrata
a. Tidak
memiliki dinding sel yang menyokong tubuhnya
b. Sebagian
besar tubuhnya tersusun atas protein struktural kolagen
c. Memakan
bahan organik yang terurai
BAB II
KESIMPULAN
1).Reproduksi
aseksual menghasilkan keturunan yang semua gennya berasal dari satu induk. Reproduksi seksual memerlukan
penyatuan gamer jantan dan betina untuk membentuk suatu zigot diploid.
2). Pembelahan, pertunasan, dan fragmentasi dengan
regenerasi adalah mekanisme reproduksi aseksual pada berbagai invertebrata.
3). Hewan bisa bereproduksi secara seksual atau
aseksual saja, atau bergantian satu sama lain antara keduanya, tergantung pada
kondisi lingkungan. Variasi pada kedua modus ini dimungkinkan melalui adanya
partenogenesis, hermafroditisme, dan hermafroditisme sekuensial. Siklus
reproduksi dikontrol oleh hormon dan petunjuk lingkungan, seperti perubahan
dalam suhu, curah hujan, panjang siang hari, dan sekitar bulan musiman.
4). Pada fertilisasi eksternal, telur yang di lepaskan
oleh betina dibuahi atau defertilisasi oleh sperma oleh sperma pada lingkungan
eksternal. Pada fertilisasi internal, telur dan sperma menyatu di dalam tubuh
betina.
5). Fertilisasi eksternal dan internal memerlukan
pengaturan waktu yang kritis, yang seringkali di perantarai oleh petunjuk
lingkungan, feromon, dan/atau perilaku percumbuan. Fertilisasi internal
memerlukan adanya interaksi perilaku penting antara hewan jantan dan betina,
dan juga adanya organ kopulasi yang sesuai dan cocok.
DAFTAR
PUSTAKA
www.google.com/m?q=makalah+tentang+sistem+reproduksi+pada+hewan+vetebrata+dan+invertebrata&client
http//:www.anurfadillah.tumblr.com/post/46984701215/reproduksi
hewan
Nah cukup sekian ya Contoh Makalah Biologi Pertumbuhan Kacang Hijau ini, mohon maaf jika ada ekurangan arena saya juga masih belajar dan ini merupakan hasil kerja kelompok saya. Oh iya apakah kalian tertarik jadi seorang blogger?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar